Drawing the light

Rabu, 16 Mei 2012

Pesawat Jangan Terbang di Kawasan Gunung Salak

Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf berharap agar para jenazah korban meninggal Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak dapat dimakamkan secara layak seperti jenazah yang meninggal secara normal.

" Pasti sangat berduka sekali yahh apalagi terjadinya di Bogor Jawa Barat namun kita berharap semua korban dapat dimakamkan secara layak apapun yah. Karena enggak punya data berapa sih, Bagi keluarga korban kami ucapkan belasungkawa sebesar-besarnya," katanya di Lobby Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki
Jl. Cikini Raya No. 73 Jakarta Pusat, Senin (14/5/2012).

Dede Yusuf berharap jangan ada tragedi jatuhnya Sukhoi untuk kedua kalinya, jangan sampai kembali timbulnya korban jiwa kecelakaan pesawat. Dede juga mengimbau agar maskapai penerbangan tidak melewati 3 pegunungan yaitu Salak-Halimun-Pangrango yang menurutnya jalur berbahaya untuk melintasnya pesawat terbang karena membentuk medan magnet yang dapat merusak komunikasi pesawat.

" Tetapi perlu tekankan untuk semua penerbangan memang wilayah itu kalau perlu jangan dilewatin. Banyak pesawat yang jatuh disana. Kami secara ilmiah sih belum tapi ada gunung Halimun yang paling gede, Salak dan Pangrango. Penerbangan ini membuat sebuah rules menghindari daerah itulah kira-kira . Ini saja Sukhoi yang super canggih seperti itu," terang Dede.

Tidak hanya penerbangan bahkan orang yang naik gunungpun juga sering tersesat jika melewati area tersebut.
"Yang mana para orang-orang yang mau naik gunung pun banyak yang hilang disana, GPSnya atau apa. Saya lihat kemarin wartawan juga ada yang ikut juga gitukan," katanya.

Pemda Jabar menurut Dede sudah cepat dan tanggap darurat menangani kecelakaan pesawat Sukhoi. " Sekarang Tim kita udah ada disana, baik Gegana kita, Pak Gubernur juga sudah menyiapkan dukungan yah baik itu materiil atau dukungan prasarana untuk ada disana, semua tim juga ada disana," katanya.

Sumber : deckz bilang klik disini.
Share:

Google dan Mozilla 'Serang' Microsoft

DeckzWAR-News, Pegawai Komite Persaingan Usaha Amerika menyelidiki tuduhan monopoli yang diajukan Mozilla dan Google. Dua penyedia mesin peselancar itu menuding Microsoft mempersulit browser mereka ketika berjalan di mobile phone berbasis Windows
Tuduhan monopoli pertama kali muncul pekan lalu. Ketika Kongres Amerika membaca sebuah artikel yang ditulis The Hill. Komite memulai penyelidikan untuk mengetahui situasi sebenarnya, Selasa, 15 Mei 2012. "Kami masih menyelidiki tahap awal untuk cari bukti-bukti dan kami belum berpikir mengagendakan sesi dengar pendapat," ujar juru bicara Komite, Dawn Schuler
Mozilla dan Google mengklaim Microsoft telah mengambil langkah untuk "menghambat" kinerja mesin peselancar mereka yang bekerja di prosesor berbasis ARM. Sengketa ini mengingatkan kejadian 1990-an ketika Microsoft menghancurkan mesin peselancar Navigator Netscape dengan cara membuat Internet Explorer sebagai satu-satunya mesin peselancar yang bisa diakses di komputer berbasis Windows.
Perang browser adalah isu yang coba diungkap Komite Persaingan Usaha Amerika. Beberapa tahun lalu Komite bersama Kementerian Hukum berusaha membuktikan monopoli Microsoft yang berujung penerapan anti-monopoli oleh perusahaan besutan Bill Gates itu.
Komisi Eropa, badan pemerintah Uni Eropa, juga menetapkan pembatasan terhadap Microsoft, khususnya untuk mesin peselancar. Khusus untuk kali ini peperangan antara Microsoft dan Mozilla dan Google dikenal Windows RT.
Pada 9 Mei 2012, insinyur peranti lunak Mozilla, Asa Dotzler, telah menulis bahwa sistem operasi Windows 8 mengizinkan mesin peselancar lain agar tetap beroperasi untuk komputer yang berasitektur x86. Tapi ternyata Mozilla tidak berjalan sempurna di komputer yang berbasis ARM.
"Pada cip ARM, Microsoft memberikan Internet Explorer akses API khusus, sehingga mesin peselancar lain tidak bisa bekerja," tulis Dotzler. Dia menambahkan tak hanya Mozilla, tapi Opera dan Chrome pun mengalami hal serupa.

Sumber : deckz bilang klik disini.
Share:

Mengenai Saya

Foto saya
Hidup adalah sebuah perjuangan. Hadapilah dengan semangat. Hiduplah dengan semarak.

Weapon

Weapon

Theme Support