Drawing the light

Senin, 13 Februari 2017

Membetulkan White Balance



Logika dalam membetulkan WB adalah mencari nilai hitam, putih dan abu-abu yang sesungguhnya, baru kita bisa membetulkannya.
Tutorial kali ini tentang membenarkan White Balance pada Photoshop, mari kita mulai.


Caranya: Add adjustment layer Threshold

1

Yang nampak kemudian adalah foto berubah menjadi hitam putih, namun ini bukanlah hitam putih yang sesungguhnya. Maka dari itu kita harus mencari nilai yang sebenarnya

2

Pertama kita geser slider mentok ke kiri kemudian geser perlahan-lahan ke kanan untuk mencari nilai hitam, pada gambar saya pilih yang dalam lingkaran merah. Selanjutnya unutk menandai agar tidak lupa, saya klik sample color tool 

3

Selesai kita menentukan nilai hitam, delete layer threshold tadi. Add threshold lagi, sekarang kita mencari nilai putih. Kebalikannya mencari nilai hitam, slider kita geser mentok ke kanan kemudian perlahan-lahan kita geser ke kiri sampai muncul nilai putih.

4

Tandai kembali dengan sample color tool. Maka sekarang kita punya nilai putih.
Tinggal mencari nilai abu-abu, caranya agak lain. Pertama add new layer, kemudian tekan Shift+F5 (fill layer), ubah blend mode ke different. Add Threshold kembali, geser slider ke kiri mentok lalu geser ke kanan perlahan-lahan, sampai muncul nilai abu-abu. Tandai kembali nilai abu-abu yang muncul dengan sample color tool kembali.

5

Hapus layer fill dan threshold, maka sekarang kita mempunyai 3 nilai, hitam, putih dan abu-abu.

6

Selanjutnya, kita add adjustment layer levels/curves (sama saja hasilnya).

7

Pada properties layer curves/levels ada 3 eyedropper, atas adalah untuk hitam, tengah abu-abu, dan putih paling bawah.
Klik eyedropper hitam, dan letakkan pada nilai hitam yang sudah kita tandai tadi (nomer 1), klik eyedropper putih dan letakkan pada nilai putih tadi(angka 2), terakhir eyedropper abu-abu, kita letakkan pada nilai abu-abu(angka 3).
Seharusnya WB akan menjadi normal, tidak meleset

8

Selesai, gampang khan.

Salam Deckz Photography
Share:

Belajar Fotografi


Setelah kita memiliki, apapun jenis dan mereknya ada satu hal yang harus dikerjakan, memahami cara mengoperasikannya. Pastikan kita sudah paham betul fungsi dan cara kerjanya melalui buku manual, baik yang disertakan pada paket pembelian ataupun kita bisa mengunduhkan dari laman produsen kamera. Sebenarnya tidak tepat pula bila kita wajib memiliki, karena hari ini banyak sekali usaha penyewaan kamera yang bisa kita manfaatkan untuk belajar, hanya saja pastikan kita memiliki cukup memenuhi syarat-syarat yang ditentukan bila ingin menyewanya.
Kakek dan cucu, SLR dan DSLR Canon
Kakek buyut dan cucu, rangefinder dan DSLR Nikon
Selanjutnya kita harus mencari sesuatu untuk kita pelajari, kali ini kita percayakan pada mbah segala tahu; Google. Sebagai informasi, laman tentang fotografi yang selalu saya kunjungi adalah petapixel, dan fstopper dari kedua laman ini banyak sekali info yang bisa kita dapatkan setiap harinya, pastikan kedua laman ini ada dalam bookmark kita. Bila kita mempunyai FB, mengikuti sebuah grup tentang fotografi juga bisa memberi banyak manfaat, ada satu grup yang saya ikuti yang hasil unggahannya selalu membuat saya berdecak kagum, professional photographers, hanya saja jika kita sudah join, pastikan tidak ada anak kecil di sekeliling kita saat kita menjelajah karena sering kali explicit content, atau NSFW(not save for work) berada disana, seperti genre bordoir. Bisa juga kita memanfaatkan perpustakaan digital seperti IJakarta untuk meminjam soft copy buku fotografi.

Sangat mudah bukan cara kita menambah pengetahuan tentang foto, beda dengan puluhan tahun silam dimana kita harus mengeluarkan uang dulu untuk membeli buku, majalah ataupun tabloid tentang fotografi, ini cara saya dulu untuk belajar
Kliping dari tahun 99
Jika sudah bertambah pengetahuan kita, dan kita sudah memilih satu genre untuk dijatuhi cinta, selanjutnya kita akan selalu bertemu dengan kata bijak ini, emphasis.
Ada tiga mazab dalam fotografi (ala saya pribadi) yang bisa digunakan untuk ‘menekankan’, untuk bisa ‘bercerita’, pertama Zone System-nya Ansel Adam, kedua ada komposisinya Steve McCurry, ketiga ada FGR (figure ground relationship) ala Henri Cartier-Bresson. Aliran pertama dan kedua akan sedikit komplek karena akan sedikit banyak akan melibatkan perangkat lunak untuk manipulasi gambar, lain kali kita bicarakan.
Figure Ground (Perception)
Usaha untuk mengenali bentuk dan latar belakangnya dalam sebuah pengamatan atau penglihatan, proses pencarian dan pengelompokan ini ada dalam ilmu psikologi dalam teori gestalt. Ada tiga tipe untuk figure ground ini dalam teori gestalt, yaitu;

Pertama adalah FG Stable, atau jelas antara figur dan latar, untuk mudahnya tipe pertama ini latar kita sebut negative space dan figur/bentuk kita sebut positif space, sedikit bahasan ada disini.
Figure Ground Stable
Kedua, FG Reversible, dimana latar belakang dan fitur sama kuat.
Mana yang cenderung kita pilih untuk figur? Hijau atau Ungu
tangan dan bayangan
Terakhir ada FG Ambiguous, dimana terjadi sedikit kebingungan untuk menerapkan antara latar dan figur. Bahasa gaulnya gaje.
Ambigu
Lantas dimana figure ground relationship ala Henri Cartier-Bresson, beliau lebih cenderung berada dalam tipe yang pertama dalam teori gestalt, mengejawantahkan dengan sederhana tapi tegas selalu ada dalam setiap karya-karyanya.
Kenapa figure-ground penting? Karena kita hidup di dunia tiga dimensi, akan tetapi foto kita adalah terlahir dalam dua dimensi, ketika dimensi ketiga yang diwakili oleh z atau kedalaman hilang, maka yang terjadi adalah foto akan terlihat seperti lukisan yang kita coba buat waktu kecil dulu, datar.

Salam Deckz Photography
Share:

Membuat Picture Style Canon


Pertama adalah install picture style editor yang ada pada CD bawaan ketika kita membeli kamera. Jika sudah terinstall, kemudian yang kita butuhkan adalah photo dengan format RAW agar bisa dijadikan bahan pic style.
Disarankan menggunakan photo yang ada objek manusianya, agar skin tone atau warna kulit tidak berubah menjadi aneh seperti kulit alien.
  • Klik File–>Open Image atau CTRL+O, tutup tool palette yang muncul. Kemudian klik tab tool–>preliminary adjustment(CTRL+B) untuk mengeset brightness adjustment dan white balancenya.
1a
1b
1c
  • Jika sudah selesai, tampilkan tool palette kembali(tab view–>tool palette, atau CTRL+T), split jadi dua tampilan agar kita bisa membandingkan asli dan hasil editnya.


Saya menggunakan basic picture style dari Canon, namanya P-Studio disini. Atur slider pada Sharpness, contrast, color saturation dan color tone. Bila perlu edit tone curve(untuk pertama kali mungkin bisa menggunakan setting sama seperti saya, selanjutnya bisa di optimasi sendiri).
Tab selanjutnya ada Six-Color Axis (saya tidak menggunakanya, maka kita skip) lanjut tab berikutnya, yaitu specific colors, di sini adalah dapurnya bila kita istilahkan dalam memasak, hehehehe
1e
Yang perlu diperhatikan pertama adalah, centang Show affected area on images untuk menjaga agar skin tone tidak ikut berubah warnanya. Kemudian aktifkan icon eyedrop tool, untuk seleksi warnanya.
1f
Area abu-abu yang berkedip-kedip adalah karena kita mencentang Show affected area on
Jika sudah selesai seperti gambar diatas, maka pada bagian kanan, warna asal dan perubahannya akan kelihatan.
  • Save pic style file(ctrl+S) jika sudah selesai. Isikan Caption dan Copyright-nya. Centang Disable Subsequent Editing, bila tidak ingin pic sytle kita dapat di intip org apalagi di edit. Namun konsekuensinya adalah kita tidak bisa menggunakannya lagi untuk diedit ulang.
1h
Kopi, orange jus, beberapa helai roti bakar, scrabble egg, selai strawberry, margarine, dan creamer, serta gula rendah kalori dalam sachet. Tidak begitu mewah, namun lebih dari cukup untuk mengganjal perut yang sudah keroncongan ini, 2 helai roti langsung masuk kedalam perut, lalu kuraih mug berisi kopi panas itu, tambah creamer lalu aduk, wangi kopinya menghampar sesaat, dan asap tipisnya mengepul, ingatkan diriku sejak kedatanganku kemarin sore belum sempat satupun racun tembakau kunikmati.
Baru sempat satu hisapan, sepasang tangan mungil memelukku dari belakang, mengusap rambut sambil mencium pipi kemudian mengambil rokok dari mulutku, dimatikannya rokok itu diasbak.
“Kamu tahu ‘kan sayang. Aku benci sama rokok!” ujarnya sambil mengambil sehelai roti bakar lalu pergi ke toilet.
“Udah bangun? Nggak ngeliat kamu bangun!” Seruku.
Tak lama kemudian dia keluar lalu duduk dipinggir tempat tidur, tatapan matanya yang mesra mengundangku untuk mendekatinya, sangat dekat jarak muka kami, hingga dia salah tingkah hingga akhirnya dia memilih menunggu dan menutup matanya.
Tetapi aku hanya berbisik di telinganya, “Aku ngantuk sayang!” Lalu loncat ke tempat tidur.
Sebuah bantal dilemparkannya ke mukaku, “rese, kirain….”
Lalu dia menyusulku berbaring diam lalu senyap, hanya desir halus angin dari AC yang terdengar. Entah berapa jam aku tertidur, saat terjaga dia sudah pergi, hanya ada satu catatan kecil.
Sayang aku pulang dulu tidur kamu keliatan enak banget, aku tau kamu pasti capek makanya aku nggak bangunin kamu. Sampai nanti ya, sore aku kesini lagi kuantar kamu mengambil foto di sekitar Ampera seperti janjiku dulu.
PS: I Love U
"IMG_0332"
" data-blogger-escaped-data-image-meta="[]" data-blogger-escaped-data-image-title="PS: I Love U" data-blogger-escaped-data-large-file="" data-blogger-escaped-data-medium-file="" data-blogger-escaped-data-orig-file="" data-blogger-escaped-data-orig-size="" data-blogger-escaped-data-permalink="https://geyonk.wordpress.com/?p=202" src="https://geyonkphoto.files.wordpress.com/2015/10/1h.jpg?w=600">Selesai fitur basic, selamat mencoba…

Salam Deckz Photography
Share:

Mengenai Saya

Foto saya
Hidup adalah sebuah perjuangan. Hadapilah dengan semangat. Hiduplah dengan semarak.

Weapon

Weapon

Theme Support