Drawing the light

Minggu, 11 Maret 2012

Penolakan Tambang Emas di Sumba Berlanjut


Gubernur NTT turunkan Tim ke Sumba Timur
Kupang, NTT Online - Aksi penolakan tambang di emas di Desa Wangga Meti, Kecamatan Matawai Lapau, Sumba Timur, NTT terus berlanjut. Penolakan tambang sudah mencuat lagi sejak satu pekan terakhir. Kali ini warga dari enam desa di kecamatan tersebut menyerbu lokasi tambang untuk mengusir pekerja. Aksi mereka tidak berhasil karena dihadang aparat keamanan dari Brimob. Penolakan serupa pernah terjadi tahun lalu yang berlanjut sampai awal 2011.

Pada aksi 8 April lalu misalnya, warga membakar satu unit mesin bor, dan merusak dua unit genset milik PT Fathi Resources, perusahaan yang melakukan eksplorasi emas di daerah tersebut.

Pekan lalu, Warga bersama sejumlah lembaga swadaya masyarkat (LSM) pro lingkungan kembali menggelar aksi untuk memaksa pekerja tambang menghentikan kegiatan. Alasannya lokasi tambang ada di dalam kawasan kawasan Taman Nasional LaiWanggi Wanggameti yang dilindungi.

Turunkan Tim

Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya akhirnya menurunkan tim ke lokasi eksplorasi emas di Desa Wangga Meti untuk memastikan kembali lokasi tambang tersebut.

"Saya sudah turunkan tim ke lokasi (tambang) untuk pastikan apakah lokasi tambang berada dalam kawasan hutan atau tidak," katanya, Rabu (10/8).

Jika hasil kajian tim menyebutkan lokasi tambang ada di dalam hutan lindung, perusahaan yang melakukan eksplorasi mendapat izin Menteri Kehutanan.

"Jika lokasi tambang dalam kawasan hutan lindung, maka tidak diperbolehkan. Diperbolehkan bila ada izin dari menteri kehutanan," jelasnya.

Warga Adat Sepakat Jaga Hutan Lindung Sumba Timur

Di lokasi tambang, mulai muncul kelompok yang pro dan kontra tambang. Forum Peduli Pembangunan Sumba Timur (FP2ST) yang mendampingi warga telah mengingatkan pemerintah tentang potensi konflik yang bakal muncul.

Masyarakat yang kontra berpendapat bahwa aktivitas tambang selalu menimbulkan kesengsaraan bagi masyarakat seperti kerusakan lahan pertanian.

Areal Taman Nasional Lai Wanggi Wanggameti meliputi lima kecamatan yakni Matawai Lapau, Karera, Paberiwai, Pinu Pahar, dan Tabundung.

Masyarakat adat di lima kecamatan itu memiliki kesepakatan bersama untuk menjaga dan melestarikan kawasan hutan lewat ritual adat yang digelar secara berkala.

Sumber : deckz bilang klik disini.
Share:

Mengenai Saya

Foto saya
Hidup adalah sebuah perjuangan. Hadapilah dengan semangat. Hiduplah dengan semarak.

Weapon

Weapon

Theme Support